para fuqaha' berselisih pendapat mengenai darah yang keluar dari wanita hamil. apakah termasuk haid atau istihadhah. menurut para ulama Hanafi, wanita hamil tidak akan pernah mengeluarkan darah haid. bila suatu saat dia mengeluarkan darah, maka darah itu darah rusak ; kecuali bersama itu dia merasakan sakit sebagaimana orang yang melahirkan anak. Darah yang keluar dalam kondisi demikian, barulah mereka itu dianggap darah haid, sedang menurut yang lain itu darah nifas.
Imam Malik berkata : Darah yang keluar dari wanita hamil adalah darah haid.
bila umur kandungan telah lebih dari dua bulan sampai enam bulan, maka masa haid yang terpanjang adalah tiga puluh hari. bila umurnya telah melebihi enam bulan, maka haid terpanjang adalah tiga puluh hari. bila masih keluar juga, maka itu disebut darah istihadhah . bagi yang mengalaminya ia wajib melakukan shalat, berpuasa dan boleh bersetubuh, sekalipun darah mengalir terus. dan dalam hal ini adalah kaitannya dengan soal ibadah. adapun dalam masalah iddah , maka yang menjadi pedoman adalah lahirnya anak.
Sedangkan menurut madzhab syafi'i darah yang keluar sewaktu hamil adalh darah haid juga, asal tidak kurang daei sehari-semalam dan tidak lebih dar4i 15 hari.