UMUR DAN REZEKI




(tulisan 20 Oktober 2015)
 

Dialah Allah yang Maha memberi dan Maha bijaksana terhadap semua makhluk. Tidak ada satu makhluk-pun yang luput dari kedermawananNya sebagai sang Khaliq, jangankan manusia bahkan binatang melata sekalipun tetap Allah kasi rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.
Pernahkan kita berfikir sejenak, tatkala melihat ibu-ibu mengandung membawa kesana kemari perut yang di dalamnya terdapat cikal bakal makhluk, yang dengannya kita tak dapat berfikir bagaimana cara ia bertahan hidup. Apakah janin itu makan dan minum layaknya kita makan dan minum saat ini ?, Apakah janin di dalam perut seorang ibu terasa lemas karena hidung, mulut, telinga tertutup dengan air yang ada di dalam perut ibunya layaknya kita terasa lemas disaat hidung, mulut dan telinga terpenuhi dengan air ?, Tapi Allah Maha Kasih dan Pemberi, bayangkan saja janin yang berada di dalam perut dan terselimuti dengan air tetap Allah kasi rezeki dan penghidupan di dalamnya apalagi kita manusia yang terlahir sempurna dengan akal yang sehat sudah tentu pasti dengan mudahnya Allah memberikan rezeki bagi kita semua.
Ada sebuah kisah, kisah ini datang dari seseorang yang berasal dari arab badui. Arab badui adalah orang arab yang tinggal di pedalaman jauh dari perkotaan yang merupakan salah satu suku asli di arab yang berpindah-pinda dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada suatu ketika si arab badui ini berjalan di hamparan pasir yang tandus nan gersang, tidak tahu kenapa si arab badui ini disaat ia berjalan tiba-tiba terperosok ke dalam lubang yang sangat dalam sekali dan pada saat itu tidak ada seorangpun melaikan ia dan kegelapan, ia selalu berteriak meminta tolong agar ia bisa keluar dari sumur tersebut. Satu hari satu malam ia berada di dalam lubang tersebut, dan tak lama kemudian teriakannya itu di dengar oleh seseorang yang kebetulan lewat di tempat ia terjebak, iapun ditarik naik ke atas. Terlihat dari wajahnya yang lusuh, cemas dan kelelahan. Karena seseorang yang menolong arab badui kasihan melihat keadaan fisiknya, kemudian ia memberi susu unta bertujuan agar arab badui ini staminanya kembali seperti semula. Setelah berselangnya beberapa waktu arab baduipun tampaknya sudah terpulihkan staminannya. Lalu arab badui tadi ditanya oleh seseorang yang menolongnya “wahai tuan kenapa engkau terperosok kedalam lubang yang dalam tadi” . karena si arab badui bersemangat dalam menceritakan ketika ia terperosok ke dalam lubang yang dalam, si arab badui tadi menarik tangannya dan membawanya ke tempat ia terprosok tadi, sambil bercerita dan menggapmbarkan bagaimana ia jatuh, ternyata dalam certa itu ia benar-benar ditakdirkan  oleh Allah untuk jatuh yang kedua kalinya ke dalam sumur itu kemudian meninggal dunia.
Hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah umur dan rezeki tidak dapat dipisahkan. Sebagaimana yang telah diceritakan di atas tadi bahwa si arab badui ditolong dan diselamatkan oleh seseorang karena masih ada rezeki untuknya yaitu untuk meminum susu unta, kemudia umurnya dicukupkan oleh Allah dengan dicabutnya nyawa dengan sebab terjatuhnya arab badui yang kedua kali di tempat yang sama.
Selama umur dan nyawa masih di kandung badan maka selama itu pula-lah rezekinya dicukupkan oleh Allah. Rezeki itu sifatnya ingin dijemput, diambil bukan menunggu datang dengan sendirinya.
Anda yang membujang dan menggadis dan ingin menikah, anda yang bersuami dan beristri dan memiliki anak, anda yang menduda dan menjanda tua, semuanya mulai dari sekarang hilangkan keraguan tentang rezeki. Rezeki tidak pernah tertukar dan rezeki akan mendekat bilamana kita mendekat, dan menjauh bilamana kita menjauh. Berusahalah bertawakallah dan bersabarlah mencari rezeki seperti segerombolan burung-burung yang mencari makan terbang di pagi hari padahal mereka tidak mengetahui di mana makanan itu berada, yang hanya mereka lakukan hanyalah ikhtiyar-ikhtiyar dan ikhtiyar, bertawakkal dan bersabar sehingga pada akhirnya mereka dipertemukan dengan makanan yang mereka inginkan pulang di sore hari dengan perut yang kenyang sembari membawa perbekalan untuk anak-anak mereka.
Metode burung mencari rezeki adalah ikhtiyar – tawakkal – bersabar. Metode manusia mencari rezeki adalah Doa Usaha Istiqomah Tawakkal (Duit).