REFLEKSI 2 DESEMBER 2016



tepatnya pada tanggal 2 Desember 2016 umat muslim berbodong-bondong dari segala penjuru tanah air menghadiri aksi super damai di monas jakarta pusat. Meskipun berbagai halangan rintangan dalam perjalanan, tak sedikitpun menyurutkan semangat juang pembelaan terhadap pedoman. Perjalanan mereka menjadi bukti nyata bahwa umat islam berkumpul dengan jumlah yang banyak bukan karena dibayar dengan uang 500.000,- atau berharap nasi bungkus, akan tetapi mereka berkumpul karena solidaritas yang sangat kuat antara sesama bersatu dengan kalam tuhan. Mereka mengeluarkan harta yang dimiliki untuk disedekahkan kepada para pembela, sebagai bukti  bahwa umat islam berkumpul bukan karena bayaran dari kepentingan-kepentingan politik, makar, dan lainnya. Akan tetapi mereka berkumpul, bersedekah karena panggilan jiwa membela pedoman mereka beragama.

Aksi yang tak terhitung secara pasti jumlahnya memenuhi area monumen nasional sembari menggelar sejadah dengan rangkaian dzikir, ceramah dan shalat jum'at berjamaah. Meskipun hujan turun begitu derasnya, tak menggoyahkan iman mereka untuk membela al qur'an yang menjadi pedomannya. Keutuhan NKRI terjalin dengan baik apabila hukum dilaksanakan dengan seadil-adilnya. Tanpa memandang suku, kedudukan, keturunan bahkan agama sekalipun.

NKRI bukan milik islam, kristen, hindu, budha. Tapi NKRI adalah milik kita bersama. Tuntutan islam terhadap sang tersangka penista agama bukan berdasarkan perbedaan agama suku dan budaya. Tapi tuntutan islam demi persatuan antar umat beragama. Siapapun yang  menghina, maka harus dituntut secara hukum. Bahkan penganut agama islam sekalipun siap untuk dituntut.

Berkat negosiasi pemerintah dan ulama, Al hamdulillah aksi super damai berjalan lancar. Kepiawaian pemerintah dalam menyatukan rakyatnya perlu diapresiasi. Tugas selanjuynya adalah pemerintah menjaga amanah yang diberikan kepada mereka, menjalankan segala aturan negara tanpa interpensi dari pihak manapun. Dan Umat mengawal kinerja mereka serta siap membela bila kebenaran yang dijunjung tinggi pemerintah.

Kami rindu perdamaian, kami rindu ketenangan dalam beragama. Mudah-mudahan kasus ini diselesaikan dengan sebaik-baiknya. ALLAH MAHA mengetahui dari segala macam perbuatan. Bapak presiden, kapolri, panglima TNI Dan PENEGAK HUKUM dalam kasus ini, kami hanya berpesan bahwa ALLAAH MAHA MENGETAHUI. Tak sedikitpun mampu bersembunyi dari kematian,  kelak setiap amal akan dipertanggungjawabkan. mumpung Kesempatan hidup dan kekuasaan masih diamanahkan,  Pergunakan dengan baik. Kelak seragam dan kendaraan tidak dibawa, kecuali kerenda dan kain kafan.  Mudah-mudahan Allah membimbing kita semua.aamiinn.

Untuk para ulama. Syukran lakum. Berkat antum-antum semua, kami bisa menyatukan jiwa dalam panji al qur'an. Semoga antum semua diberikan balasan yang setimpal dari Allah, berkumpul bersama kekasi baginda Rasulullah Muhammad Saw. Terjada dari kezholiman.