Pelajaran Sebelumnya click tulisan di bawah ini :
==============
1. Tanda-tanda Hati yang Sakit
- Hati berpalingg dati suplemen yang bermanfaat serta cenderung kepada suplemen yang berbahaya/jahat.
- hati berpaling dari obata-obat yang bermanfaat dan beralih pada penyakit yang berbahaya.
maka dari sini ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu :
- suplemen yang bermanfaat
- obat yang menyembuhkan
- suplemen berbahaya
- obat yang mematikan
2. Tanda-tanda Hati yanng Sehat
- tidak pernah melemah untuk mengigat Tuhannya dan tidak pernah bosan berkhidmat padaNYA. ia tidak bahagia bersama selain Allah.
- di saat kehilangan kehadiran Allah, maka ia akan merasakan sakit yag lebih besar dibanding sakitnya orang yang serakah ketika kehilangan harta bendanya.
- ia rindu untuk melayaniNYA seperti rindunya orang yang lapar terhadap makanan dan minuman.
- ketika ia masuk dalam shalat maka hilanglah sedih dandukanya akan dunia. ia sangat ingin keluar dari dunia, sehingga ia menemukan kelapangan, kenikmatan, ketentraman, dan kegembiraan di dalam hartinya.
- ia hanya bertuan satu yaitu Allah Swt.
- ia akan bersemangat dengan ikhlas dalam beramal, nasehat, dan berbuat baik.
Hati yang sehat lebih mengutamakan sesuatu yang bermanfaat dan menyebuhkan ddaripada hal yang membahayakan dan menyakitkan. sedangkan hati yang sakit akan memilih sebaliknya.
suplemen yang paling bermanfaat adalah iman. obat yang paling bermanfaat adalah quraan. masing-masing dari keduanya berfungsi sebagai suplemen dan obat bagi hati.
termasuk tanda dari hati sehat adalah ketiak seseorang pergi meninggalkan duia meuju akhitrat, kemudian bermukim di sana. dia merasa seakan-akan akhirat merupakan tanah kelahirannya. Sungguh ia telah datang sebagai orang asing untuk mengambil sebatas kebutuhannya saja dan akan kembali ke negeri asalnya. sebagaimana nabi Muhammad Saw bersabda :
كن ف الدنيا كا أنك غريب او عابر سبيل و عد نفسك في اهل القبور
"Jadilah kami di dunia seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara (musafir) dan siaplah dirimu termasuk di antara ahli kubur. (HR. Bukhari)
sahabat Ali bin Abi Thalib pernah berkata " sesungguhnya dunia pergi dan berpaling, sedagkat akhirat datang menghadap. masing-asing dari keduanya memiliki pengikut. maka jadilah anak-anak akhirat dan jangan mejadi anak-anak dunia. karena hari ini (dunia) kita berbuat tanpa dimita pertanggungjawaan, sedagkan esok (di akhirat), yang ada hanyalah pertanggungjawaban, tidak ada amal lagi yang bisa kita lakukan.
Ketika hati telah sembuh dari sakitnya maka ia akan pergi untuk mendekati akhirat kemudian menjadi penduduknya. dan ketika hati telah sakit, maka ia akan memilih dunia dan tinggal di sana sehingga ia-pun menjadi penduduknya.
termasuk tanda-tanda hati yang sehat adalah ia selalu menyadarkan pemiliknya sehingga kembali dan tunduk kepada sang pencipta. bergantung kepada Allah layaknyasang kekasih yang harus lekat dengan kekasinya. merasa tidak memiliki kehidupan, keberuntungan, nikmat, senang dan bahagian jika tidak dekat padaNYA, tidak mendapatkan ridhaNYA, tidak mendapatkan keramahanNYA. ia merasa tentram bersamaNYA dan hanya denganNYA ia menjadi tenang, perlindungan, kegembiraan, dan kepadaNYA ia pasrah dan bergantung, kepadaNYA pula ia berharap dan takut.
Ketika Allah telah ada di hati, maka hati akan tentram dan damai serta lenyaplah kebingungan dan kegelisahan, sehingga terpenuhi semua kebutuhannuya. karena hati memiliki kebutuhan dan selamanya tidak bisa terpenuhi kecuali dengan Allah. di dalam hati ada sesuatu yang tercerai berai dan hanya bisa disatukan dengan menghadap Allah Swt. di dalam hati ada penyakit yang tak bisa disembuhkan kecuali dengan memirnikan ibadah kepadaNYA semata.
oleh karenanya, para ahli makrifat merasakan bahwa hilang dari sisi ALlah lebih berat daripada kematian. kareana hilang itu berarti terputus dan Dzat yang maha benar, sedangkan mati itu terputus dari makhluk.
yang lain juga berkata, "barang siapa tentram hatinya bersama Allah, maka setiap hati akan tentram bersamanya. dan barang siapa yang tidak tentram hatinya bersama Allaha, maka hatinya akan teriris-iris di dunia dengan penyesalan".